Merokok adalah suatu kebiasaan menghisap rokok yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari bagi orang yang mengalami kecenderungan terhadap rokok. Rokok merupakan salah satu bahan adiktif artinya dapat menimbulkan ketergantungan bagi pemakainya. Sifat adiktif rokok berasal dari nikotin yang dikandungnya. Setelah seseorang menghirup asap rokok, dalam 7 detik nikotin akan mencapai otak (Soetjiningsih, 2010).
Selain menyebabkan kecanduan, rokok juga memiliki dampak yang sangat tidak sehat terhadap kesehatan. Menurut KPAI (2013), semua ahli kesehatan termasuk World Health Organization (WHO) telah lama menyimpulkan, bahwa secara kesehatan rokok banyak menimbulkan dampak negatif, lebih bagi anak-anak dan masa depannya. Rokok mengandung 4000 zat kimia dengan 200 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini didapatkan pada asap utama yaitu asap rokok yang terhisap langsung masuk keparu-paru perokok maupun asap samping yaitu asap rokok yang dihasilkan oleh ujung rokok yang terbakar, misalnya karbon monoksida, benzopiren, dan amoniak (KPAI, 2013).
Menurut WHO (2015) pada tahun 2015 di Indonesia diperkirakan 36% atau sekitar 60 juta pendduduk Indonesia merokok secara rutin, hal ini berbeda dengan jumlah konsumsi rokok di negara lain yang bisa diperkiran akan menurun, tetapi di Indonesia bahkan sudah diperkirakan oleh WHO bahwa pada tahun 2025 akan meningkat hingga 90% penduduk Indonesia menjadi perokok aktif. Jika konsumsi rokok setiap tahunnya tidak bisa diminimalkan maka angka kematian akibat merokok di Indonesia juga akan terus meningkat.
Kegiatan merokok ini tidak bisa dipungkiri lagi sudah mengakar dalam kehidupan masyarakat Indonesia, menjadi budaya dan tradisi masyarakat. Setiap orang memiliki hak untuk memilih apa saja yang ingin dia lakukan, termasuk untuk merokok, adalah hak setiap individu untuk memutuskan apakah dia akan merokok atau tidak. Terlepas dari itu, alangkah baiknya jika seorang perokok tau apa dampak dari sebuah keputusan yang mereka ambil itu.
Perilaku merokok adalah suatu aktivitas atau tindakan menghisap gulungan tembakau yang tergulung kertas yang telah dibakar dan menghembuskannya keluar tubuh yang bertemperatur 900C untuk ujung rokok yang dibakar, dan 300C untuk ujung rokok yang terselip diantara bibir perokok, dan dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang disekitarnya serta dapat menimbulkan dampak buruk baik bagi perokok itu sendiri maupun orang-orang disekitarnya. (Widada RH, 2010).
Asap rokok mengandung susunan senyawa gas dan partikel yang menakjubkan. Ini termasuk karbon dioksida, air, karbon monoksida, partikulat (kebanyakan tar), nikotin, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, formaldehida, fenol dan puluhan lainnya senyawa beracun terkenal.Beberapa komponen ini hadir dalam konsentrasi yang sangat tinggi. Misalnya asap rokok mengandung konsentrasi karbon monoksida yang lebih tinggi dibandingkan auto knalpot dari kendaraan yang terawat baik. Konsentrasi karbon monoksida akan mematikan jika dihirup terus menerus selama 30 menit. (Chavasse, 1999)
Penyakit yang berhubungan dengan merokok adalah penyakit yang diakibatkan langsung oleh merokok atau diperburuk keadaannya dengan merokok. Penyakit yang menyebabkan kematian para perokok antara lain:
- Penyakit jantung kongestive
- Trombosis koroner jantung
- Kanker
- Bronkitis atau radang cabang tenggorok
Selain itu ada merokok juga memiliki dampak terhadap kesehatan gigi dan rongga mulut, yang mana mulut adalah organ tubuh manusia yang pertama kali dan paling banyak terpapar oleh asap rokok. Beberapa dampak merokok pada gigi dan mulut adalah:
- Meningkatnya penumpukan plak dan karang gigi
- Perubahan warna gusi
- Peradangan pada gusi
- Penebalan pada lidah yang menyebabkan penurunan indra perasa
- Mulut terasa kering
- Bau mulut
Di atas hanya beberapa dari efek merokok pada gigi dan mulut, belum lagi jika terjadi keganasan pada daerah mulut yang sangat banyak terjadi pada perokok. Tanpa melihat apakah merokok adalah budaya dan tradisi Indonesia, merokok berbahaya untuk kesehatan.
Membicarakan merokok dan efeknya pada kesehatan selalu menjadi angin lewat oleh telinga para perokok. Tentu banyak dari perokok yang ingin berhenti merokok, tetapi tetap saja ketika mendengar informasi tentang kesehatan seperti ini tidak sedikit juga yang menganggap dirinya disalahkan karena merokok dan menjadi kurang memperhatikan. Padahal jika ingin di lihat sekali lagi dari sudut pandang yang lain, banyak sekali hal-hal yang tidak dapat dijelaskan oleh perokok, seperti menyakiti diri sendiri atau menyakiti orang terdekat yang mereka sayangi.
Daftar Pustaka
- Soetjiningsih. (2010). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.
- Tim KPAI (2013, 06 Juni). Menyelamatkan Anak Dari Bahaya Rokok. Dikutip 15 April 2019.
- WHO. 2015. The Millenium Development Gols for Health. Jakarta : World Health Organitation.
- Widada RH dan Icuk P. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Balai Pustaka.
- Jaffe D, Chavasse L. 1999. Comparing The Co Content Of Cigarette Smoke and auto Exhaust Using Gas Chromatography. J. Chollege Sci. Teaching.