Sampurasun Sahabat RSGM!

Pernah merasakan baju bernoda karena ketumpahan makanan? Atau saat kendaraan kita menyerempet sesuatu sehingga ada bekas/noda? Saat kita aktif beraktivitas tanpa kita sadari gigi kita juga bisa memiliki stain atau noda yang membuat kita tidak percaya diri. Noda pada gigi bisa disebabkan oleh banyak faktor. Untuk mengenali apa itu noda pada gigi, mari kita bahas lebih lanjut dibawah ini.

Perubahan Warna Pada Gigi

Sebelum mengetahui pengertian stain atau noda pada gigi, kita perlu mengetahui perubahan pada warna gigi terlebih dahulu. Perubahan warna pada gigi atau diskolorasi dapat dibagi menjadi:

  1. Diskolorasi intrinsik merupakan perubahan warna yang terletak di dalam struktur gigi yang disebabkan oleh karies gigi (gigi berlubang), trauma gigi, gigi non-vital, penggunaan obat tetrasiklin, penuaan, dan genetik.
  2. Diskolorasi ekstrinsik biasanya dihasilkan dari akumulasi bahan tertentu yang menumpuk di permukaan luar gigi yang disebabkan oleh makanan, minuman, atau tembakau yang kita sebut stain atau noda.

Pengertian Noda Pada Gigi / Stain

Stain atau noda pada gigi adalah sisa-sisa bahan-bahan yang masuk ke mulut kita dan melekat langsung pada permukaan gigi. Noda tersebut biasanya terjadi karena perlekatan makanan, minuman, ataupun tembakau khususnya yang merupakan substansi penghasil noda gigi. Noda pada gigi bisa muncul akibat kebersihan dan kesehatan gigi yang tidak baik.

Proses Terbentuknya Noda / Stain Pada Gigi

Plak dan kalkulus adalah dua istilah yang hampir pasti akan ditemui ketika membahas tentang kesehatan mulut. Keduanya berhubungan dengan pertumbuhan bakteri pada gigi dan memiliki peran dalam pembentukan noda pada gigi.

Plak adalah lapisan lengket yang terus-menerus terbentuk pada gigi, terutama setelah ngemil, makan, dan minum. Lapisan tipis ini mengandung bakteri yang dapat menyebabkan masalah pada gigi dengan melepaskan asam. Bakteri memakan gula dan pati dalam makanan dan membantu memecah karbohidrat dengan asam yang dilepaskannya. Seiring dengan asam dan karbohidrat, bakteri ini bergabung untuk membentuk plak. Plak merupakan lapisan bakteri tidak berwarna dan tidak kasat / dapat terlihat dengan mata.

Kalkulus juga dikenal sebagai karang gigi, yaitu plak yang sudah mengeras. Ketika plak tidak dihilangkan secara efektif selama rutinitas kebersihan mulut seperti menggosok gigi dan membersihkan gigi dengan dental floss, mineral dari air liur akan bergabung dengan plak untuk membentuk kalkulus. Kalkulus adalah penumpukan mineral yang cukup mudah dilihat jika berada diatas garis gusi. Tanda paling umum dari kalkulus adalah warna kuning atau coklat pada gigi atau gusi.

Kalkulus dan nodanya dapat terjadi pada kondisi kebersihan mulut yang tidak baik. Zat pewarna yang terdapat pada makanan atau minuman seperti:

  1. Tembakau – baik mengunyah tembakau maupun rokok mengandung tar dan pigmen yang akan memberikan efek pewarnaan pada gigi.
  2. Minuman – kopi, teh, soda berwarna, dan wine mengandung tannin yang dapat memberikan efek pewarnaan pada gigi. Tannin merupakan senyawa alami yang bersifat antioksidan. Tannin berfungsi memberikan warna coklat atau merah gelap dan rasa pahit pada minuman.
  3. Saus tomat – rasa asam, warna merah, dan cenderung melekat pada gigi.
  4. Kari – kari berpigmen tinggi, warna kuning pekatnya dapat memberikan efek pewarnaan pada gigi seiring waktu.
  5. Berry – buah berry penuh dengan antioksidan, namun memiliki sifat pewarnaan. Warna pada raspberry, blackberry, blueberry  dan cranberry disertai dengan keasaman buah dapat menyebabkan noda pada gigi.

Namun, plak dan kalkulus yang dapat mengakumulasi terbentuknya noda dari makanan dan minuman yang dikonsumsi. Kalkulus juga akan beresiko menjadi gigi berlubang dan masalah kesehatan mulut yang lebih parah.

Cara Melihat Noda Pada Gigi

Noda pada gigi bisa berwarna kehijauan, kekuningan, kecoklatan, atau kehitaman. Noda kehijauan biasanya ditemukan pada kondisi gigi dengan kebersihan mulut yang buruk ketika terdapat bakteri kromogenik tertentu. Noda kecoklatan sering terjadi dan dapat disebabkan oleh sejumlah penyebab, seperti tembakau, makanan dan minuman. Noda kekuningan seringkali merupakan hasil dari kebersihan mulut yang buruk dan penumpukan plak yang berat. Sedangkan noda kehitaman juga bisa ditemukan pada rokok atau logam seperti tembaga, besi, dan nikel. Ketiga jenis logam tersebut kurang umum dan terkait dengan zat besi dalam air liur. Noda pada gigi umumnya ditemukan sebagai garis di sekitar leher gigi.

Pembersih Noda Alami

Beberapa jenis buah dan sayuran ini dapat membantu membersihkan gigi saat makan dengan membantu mencegah noda menempel. Saat makan makanan penyebab noda, lanjutkan dengan salah satu makanan pembersih alami ini :

  1. Apel
  2. Buah Pir
  3. Seledri
  4. Wortel
  5. Bunga Kol
  6. Mentimun

Cara Pembersihan Noda Gigi Oleh Dokter Gigi

Scaling gigi adalah prosedur pembersihan karang gigi dengan menggunakan alat yang disebut ultrasonic scaler. Alat ultrasonic scaler akan menghasilkan getaran yang mampu menghancurkan dan merontokkan karang gigi di sela-sela hingga bagian terdalam gigi. Tak hanya itu, alat ini juga dapat membersihkan karang gigi di garis gusi yang sulit dijangkau dengan bulu sikat gigi. Saat melakukan scaling, mungkin akan merasakan gusi bengkak, nyeri, atau bahkan berdarah. Hal ini terjadi karena bagian karang gigi berada di subgingiva (di bawah gusi) maka dokter gigi akan membersihkan area di bawah gusi yang menyebabkan perdarahan.

Selama proses pembersihan plak dan karang gigi, dokter akan meminta pasien berkumur dan membuangnya agar sisa plak di dalam mulut dapat hilang. Langkah terakhir, dokter akan memoles gigi yang telah dibersihkan dengan alat pemoles yang dilengkapi karet lembut di bagian ujungnya, kemudian bila perlu diberikan stain remover untuk membersihkan noda yang tersisa.

Mencegah Noda Pada Gigi

Cara terbaik untuk mencegah noda pada gigi adalah dengan mengurangi minuman dan makanan yang dapat menyebabkan noda dan menghindari produk tembakau. Serta selalu pastikan untuk menjaga kebersihan mulut yang baik sebagai berikut:

  1. Sikat gigi secara teratur dua kali sehari yaitu pada pagi hari setelah sarapan dan pada malam hari sebelum tidur.
  2. Sikat setelah makan atau minum kopi, teh, atau wine. Atau setelah makan dan minum, bilas mulut dengan air putih.
  3. Floss atau bersihkan sela-sela gigi dengan sikat interdental setidaknya sekali sehari.
  4. Gunakan obat kumur dan bersihkan lidah dengan pembersih lidah

Noda pada gigi akan kembali timbul jika tidak merawat kebersihan dan kesehatan gigi dengan baik. Selain rutin menyikat gigi dua kali sehari, disarankan juga untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan. Dengan melakukan kedua hal tersebut, serta menghindari penyebab noda pada gigi yang telah dijelaskan diatas, gigi kita akan terlihat bersih tanpa noda.

Diasuh oleh: drg. Mela Ayumeylinda (Dokter Gigi RSGM Maranatha)

Referensi :

  1. Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR. Carranza’s Clinical Periodontology. Vol. 12th. 2015.
  2. Dentalcare. 2022. Staining Types and Causes | What to Know About Whitening | CECourse | dentalcare.com. [online] Available at: <https://www.dentalcare.com/en-us/professional-education/ce-courses/ce491/staining-types-and-causes> [Accessed 19 May 2022].
  3. Dental Partners of Boston. 2022. What is the difference between plaque and calculus. [online] Available at: <https://www.dentalpartnersofboston.com/2019/11/19/what-is-the-difference-between-plaque-and-calculus/> [Accessed 19 May 2022].
  4. Colgate. 2022. Oral Care Center. [online] Available at: <https://www.colgate.com/en-us/oral-health> [Accessed 19 May 2022].
  5. Alodokter. 2022. Penyebab Munculnya Noda pada Gigi dan Cara Mengatasinya. [online] Available at: <https://www.alodokter.com/penyebab-munculnya-noda-pada-gigi-dan-cara-mengatasinya> [Accessed 19 May 2022].
  6. Hellosehat. 2022. Manfaat dan Prosedur Scaling gigi. [online] Available at: <https://hellosehat.com/gigi-mulut/perawatan-oral/scaling-gigi/> [Accessed 19 May 2022].
Write a comment:

*

Your email address will not be published.