ROKOK
Merokok merupakan faktor resiko terjadinya beberapa jenis penyakit, baik lokal maupun sistemik. Tar, nikotin, dan karbonmonoksida merupakan tiga macam bahan kimia yang paling berbahaya dalam asap rokok
Pengaruh Rokok terhadap Gigi
- rentan karies gigi (disebabkan karena penurunan kualitas saliva)
- staining pada gigi
- peningkatan plak
Pengaruh Rokok terhadap Rongga Mulut
- infeksi mukosa
- dry socket
- memperlambat penyembuhan luka
- lesi rongga mulut, seperti eritroplakia, leukoplakia, keratosis rokok, squamous cell carcinoma, verrucous carcinoma (karena komponen toksik dan karsinogen)
- halitosis
- periimplantitis
- inflamasi gingiva
- resesi gingiva
- hipertrofi papilla filiformis
- pigmentasi pada gingiva (bisa dilakukan perawatan)
Kanker rongga mulut pada perokok
Sekitar 90% orang dengan kanker pada rongga mulut, lidah, bibir, dan tenggorokan menggunakan atau pernah menggunakan rembakau. Resiko ini meningkat secara signifikan tergantung dari jumlah rokok yang dikonsumsi. Orang yang merokok memiliki resiko kanker 6x lebih besar dibanding yang tidak merokok. Apabila melihat ada lesi pada rongga mulut yang mencurigakan segera kunjungi dokter gigi.
VAPE
Rokok elektrik atau vape tidak sama dengan rokok tradisional yang membakar tembakau. Sebaliknya, mereka memiliki kartrid berisi cairan yang biasanya mengandung minyak perasa, nikotin, tetrahydrocannabinol (THC), atau cannabinoid (CBD), dan bahan kimia lainnya.Bahan kimia cair tersebut dipanaskan hingga menghasilkan uap untuk kemudian dihirup. Itulah alasan penggunaan rokok elektrik disebut vaping.
Efek vape terhadap rongga mulut
- sariawan (kandungan propilen glikol pada vape dapat mengikat kelembapan rongga mulut)
- xerostomia (berkurangnya saliva)
- peningkatan resiko gigi berlubang
- halitosis
- resiko kanker mulut
- penyakit periodontal
- iritasi tenggorokan/batuk kering
- ulkus pada bagian palatal, mukosa bukal dan gingiva, serta inflamasi pada gingiva
Diasuh oleh: drg. Nathania
Sumber: www.google.com
Write a comment: