Setiap mamalia, termasuk manusia pasti akan mengalami pergantian gigi dari gigi susu menjadi gigi tetap. Gigi sulung (primary teeth) atau umum disebut gigi susu (milk teeth) atau gigi sementara (temporary teeth) memiliki sebutan ilmiah yaitu deciduous teeth. Kata deciduous berasal dari bahasa Latin, yang berarti jatuh atau lepas, karena gigi ini akan digantikan oleh gigi permanen.

Terdapat beberapa fungsi dari gigi sulung :

  1. Sebagai alat bantu proses pengunyahan dengan mengolah makanan dalam masa aktif pertumbuhan dan perkembangan
  2. Penyedia dan pemelihara ruang bagi calon gigi pengganti
  3. Merangsang pertumbuhan rahang ketika mengunyah
  4. Membantu perkembangan bicara: terutama dalam pengucapan huruf “f”, “v”, s”, “z” dan “th”
  5. Kosmetik: mempengaruhi penampilan anak
  6. Membantu anak dalam proses membuka mulut saat berbicara

Pada masa pertumbuhan dan seterusnya, manusia memiliki dua susunan gigi utama:

  1. Gigi sulung (berjumlah lengkap ada 20 buah) yang berkembang sejak lahir
  2. Gigi permanen (berjumlah lengkap ada 32 buah)

Setiap gigi berbeda-beda secara anatomi, namun memiliki dasar proses pertumbuhan yang sama di setiap gigi kita.

Terdapat 5 fase pertumbuhan gigi, yaitu Tahap Inisiasi (Bud Stage), Tahap Proliferasi (Cup Stage), Tahap Histodiferensiasi (Bell Stage), Tahap Morfodiferensiasi, dan Tahap Aposisi.

Tahap Inisiasi (Bud Stage)

Tahap ini merupakan permulaan terbentuknya benih gigi dari jaringan epitel mulut. Sel tertentu pada lapisan basal dari epitel mulut akan membelah dan berkembang lebih cepat daripada sel sekitarnya.

Kelainan dan diagnosis pada gigi yang biasa muncul pada tahap ini adalah:

  1. Oligodontia (Ketiadaan gigi sejumlah lebih dari 6 gigi)
  2. Supernumerary teeth (Kelebihan jumlah gigi)
  3. Geminated or fused teeth (Dua gigi menjadi satu)
  4. Ameloblastic fibroma/ fibro-odontoma
  5. Odontogenic keratocysts
  6. Ameloblastoma
  7. Odontoma

Tahap Proliferasi (Cap Stage)

Tahap ini merupakan tahap dimana sel-sel mengalami pembelahan diri secara aktif, membesar, dan memadat membentuk cikal bakal  gigi  yang  menyerupai bentuk topi.

Tahap Histodiferensiasi (Bell Stage)

Dalam tahap-tahap ini sel-sel mulai bekelompok membentuk cikal bakal email dan dentin. Gangguan dalam tahap ini dapat menyebabkan kelainan berupa:

  1. Odontome
  2. Regional odontodysplasia

Tahap Morfodiferensiasi

Pada Tahap ini, sel pembentuk gigi tersusun sedemikian rupa dan dipersiapkan untuk  menghasilkan bentuk dan ukuran gigi selanjutnya. Gangguan dalam tahap ini dapat menyebabkan kelainan berupa:

  1. Morphodifferentiation ( kelainan bentuk dan ukuran)
  2. Macrodontia – Microdontia
  3. Dens invaginatus
  4. Dens evaginatus
  5. Carabelli cups
  6. Talon cups
  7. Taurontism

Tahap Aposisi

Dalam tahap ini terjadi kalsifikasi pada gigi atau jaringan gigi mulai mengeras. Gangguan dalam tahap ini dapat menyebabkan kelainan berupa:

  1. Dentinogenesis imperfecta
  2. Dentinal dysplasia
  3. Dentinal cysts
  4. Amelogenesis imperfecta (hypoplastic)
  5. Enamel hypoplasia

Cara Merawat Gigi Sulung / Gigi Susu:

  1. Memeriksakan gigi pada tahun pertama bayi (12 bulan pertama)
  2. Membersihkan gigi secara teratur dengan menggunakan media yang sesuai dengan usia anak
  3. Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan berserat tinggi
  4. Melakukan perawatan rutin jika terdapat kelainan pada gigi sulung seperti karies/lubang gigi sedini mungkin
  5. Memberikan Tindakan preventif / pencegahan terhadap gigi berlubang dengan pemberian topikal fluoride
Diasuh oleh: 
Anie Apriani, drg., Sp. KGA (Spesialis Kedokteran Gigi Anak RSGM Maranatha)

Daftar Pustaka

  1. Kumar GS. Orban’s Oral Histology & Embriology. Ed. Ke-13. Elsevier. 2011; 24-38
  2. Robinson C, Kirkham J, Shore R. Dental Enamel Formation to Destruction. 2017. CRC Press
  3. Handbook of Pediatric Dentistry, Mosby, 2014
  4. Handbook of Pediatric dentistry. Cameron
  5. Dentistry for The Child and Adolescent. Mc Donald
  6. Abnormalites of The Teeth. Charles Dunlop
Write a comment:

*

Your email address will not be published.