Rasanya baru kemarin Indonesia menyambut hangat datangnya tahun 2023 dengan terompet dan kembang api yang semarak. Apa daya di bulan pertama tahun baru, Indonesia harus kembali berhadapan dengan penyakit campak. Penyakit campak ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB), setelah mengalami lonjakan jumlah kasus yang cukup drastis dari tahun 2021, ke tahun 2022, hingga saat ini per Januari tahun 2023 tercatat 3.341 kasus tersebar di 31 provinsi di Indonesia. Melonjaknya kasus campak di Indonesia diduga diakibatkan cakupan vaksinasi yang rendah selama pandemi Covid-19 berlangsung. 1

Penyakit campak (disebut juga measles atau rubeola) merupakan salah satu penyakit infeksi dengan manifestasi utama demam yang diikuti dengan ruam, selain itu campak juga memiliki gejala khas yang dikenal dengan istilah 3C yaitu Cough (batuk), Coryza (selesma atau meler) dan Conjunctivitis (peradangan). Penyakit campak disebabkan oleh virus Measles dari yang dapat bertransmisi dari satu inang ke inang lainnya melalui droplet. Ketika droplet tersebut masuk ke dalam jaringan mukosa (mata, hidung, mulut) orang yang sehat, maka dengan segera orang tersebut dapat tertular penyakit campak. Virus campak memiliki kecepatan penularan yang sangat tinggi. 2-4

Perjalanan infeksi virus campak terbagi menjadi 4 fase utama. Sesaat sesudah virus campak masuk ke dalam tubuh penderita, ia akan memasuki fase pertama yaitu fase inkubasi. Pada fase inkubasi, virus mulai berikatan dengan sel epitel tenggorokkan dan memperbanyak diri. Virus campak kemudian menyebar dan beberapa hari kemudian dapat ditemui di paru-paru, darah, saluran pencernaan bahkan otak. Fase ini berlangsung selama 8-12 hari.

Setelah fase inkubasi selesai, selama sekitar 3 hari, gejala khas 3C mulai muncul disertai demam. Dua hari kemudian, muncul ruam-ruam putih di bagian dalam mulut penderita yang kerap disebut Koplik’s Spot. Munculnya gejala-gejala khas ini disebut fase prodromal.

Setelah fase prodromal selesai biasanya suhu tubuh penderita cenderung lebih stabil, akan tetapi muncul ruam kemerahan pada kulit yang dimulai dari kepala (lebih tepatnya pada garis rambut) dan semakin lama semakin meluas hingga ke ujung-ujung jari. Fase munculnya ruam ini disebut sebagai fase exanthema yang dapat berlangsung sekitar 4 hari. Setelah seluruh fase ini selesai, penderita akan masuk ke fase pemulihan (10-14 hari) di mana ruam perlahan mulai menghilang, demam sudah tidak terjadi, namun yang menetap adalah batuk (persistent cough). Penderita dapat menularkan penyakit campak pada orang di sekitarnya selama 1 hari sebelum fase prodromal hingga akhir fase exanthema, oleh karena itu sebaiknya penderita menjalani isolasi. 2,3

Gambar 1. Penjelasan Gejala Penyakit Campak (Measles)
Source: https://www.amboss.com/us/knowledge/Measles

Penyakit campak mungkin tidak terdengar terlalu berbahaya. Namun ternyata jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, penyakit campak dapat menimbulkan komplikasi yang sifatnya berjangka panjang, bahkan dapat menyebabkan kematian. Dengan komplikasinya, penyakit campak terutama memiliki angka mortalitas tinggi pada penderita anak-anak balita, ibu hamil, dan individu dengan imun rendah seperti HIV, keganasan, dan lainnya. Komplikasi yang sering ditemui pada penderita campak antara lain pneumonia, diare, ensefalitis dan juga penurunan sistem imun tubuh yang dapat terjadi selama kurang lebih 6 minggu setelah infeksi virus campak yang mengakibatkan penderita menjadi lebih rentan terhadap superinfeksi bakteri.3,4

Komplikasi penyakit campak terutama dapat berakibat mematikan pada janin dan anak-anak di bawah 2 tahun karena adanya peradangan yang luas pada seluruh bagian otak. Ketika komplikasi ini terjadi, awalnya hampir tanpa gejala atau gejala ringan seperti perubahan mood dan penurunan fungsi kognisi, namun lama kelamaan gejala semakin parah dan dapat berakibaat kejang, koma, bahkan kematian. Komplikasi ini baru akan terlihat sekitar 7 sampai 10 tahun kemudian setelah infeksi virus campak. 3,4

Sampai hari ini, belum ada antivirus spesifik yang digunakan untuk pengobatan penyakit campak. Layaknya infeksi virus pada umumnya, yang dapat kita lakukan adalah menguatkan sistem pertahanan tubuh (sistem imun) penderita. Apabila seseorang diketahui terpapar campak, dalam 3 hari dapat diberikan imunisasi (immunoglobulin) MMR agar mencegah penyakit atau komplikasi terjadi. Selain itu, vitamin A dosis tinggi sekali sehari, selama 2 hari juga dapat diberikan pada penderita. 2,3,4

Lumayan menakutkan ya penyakit campak? Apalagi kebanyakan campak menyerang anak-anak balita. Tidak perlu takut. Caranya cukup mudah, terapkan perilaku hidup bersih sehat serta berikan vaksinasi yang sesuai pada anak-anak. Vaksinasi MMR (Mumps-Measles-Rubella) diberikan sebanyak 2 dosis. Dosis pertama diberikan pada usia 15-18 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. Selain itu pemberian vitamin A dosis tinggi rutin 2 kali dalam satu tahun juga dapat menurunkan insidensi penyakit campak. Vitamin A dosis tinggi tersedia dalam 2 sediaan: kapsul biru (vit A 100.000 IU) untuk bayi usia 6-11 bulan, serta kapsul merah (vit A 200.000 IU) untuk anak usia 12-59 bulan. Vaksinasi MMR dan Vitamin A dosis tinggi tersedia gratis di posyandu, puskesmas, klinik, atau rumah sakit terdekat. Dengan memberikan vaksin MMR maka anda tidak hanya melindungi anak anda dari campak, tapi juga anak-anak lain di sekitarnya, karena terciptanya herd immunity.3-5

Penyakit campak sering kali disalah-artikan dengan penyakit demam-ruam lainnya, tersering sebagai campak jerman (german measles atau rubella) yang merupakan penyakit yang hampir serupa namun berbeda, baik dari virus patogen, gejala, hingga komplikasinya. Oleh karena itu ketika anak anda menderita demam disertai atau diikuti dengan ruam, sebaiknya segera dikonsultasikan kepada dokter. Penyakit campak adalah musuh bersama yanh harus kita lawan secara serempak. Semoga seluruh anak-anak Indonesia senantiasa sehat, sejahtera dan bahagia!

Diasuh oleh:

dr. Adinda Caesaria (Dokter RSGM Maranatha)

Referensi:

  1. Waspada, Campak jadi Komplikasi Sebabkan Penyakit Berat [Internet]. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. [cited 2023Feb6]. Available from: https://www.kemkes.go.id/article/view/23012200004/waspada-campak-jadi-komplikasi-sebabkan-penyakit-berat.html 
  2. Measles – knowledge @ amboss [Internet]. ambossIcon. [cited 2023Feb6]. Available from: https://www.amboss.com/us/knowledge/Measles 

  3. (AAP) AMERICANACADEMYOFPEDIATRICS. Red Book Atlas of Pediatric Infectious Diseases. AMER ACADEMY OF PEDIATRI; 2022. 

  4. Measles – vaccine preventable diseases surveillance manual [Internet]. Centers for Disease Control and Prevention. Centers for Disease Control and Prevention; 2019 [cited 2023Feb6]. Available from: 5. https://www.cdc.gov/vaccines/pubs/surv-manual/chpt07-measles.html 

  5. Alam A. Apakah Infeksi Campak? [Internet]. IDAI. [cited 2023Feb6]. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/apakah-infeksi-campak 
Write a comment:

*

Your email address will not be published.